Thursday, March 23, 2017

Gabung di BaBe sekarang



Yuk mulai bergabung bersama BaBe untuk mengutarakan apa yang ingin kita sampaikan dan orang lain bisa melihatnya. Dengan meulis artikel di BaBe, kita bisa mendapatkan keuntungan sebesar rp. 50.000 setiap kali artikel kita diterima oleh Babe. Untuk penulisan artikel, tidak sembarangan. Kita perlu memenuhi aturan-aturan yang telah BaBe berikan.

Sebelum mulai menulis, pastikan artkel yang kamu submit memenuhi syarat-syarat di bawah ini:
  • Artikel tidak boleh menampilkan gambar vulgar.
  • Artikel tidak boleh mengandung isu SARA yang memicu konflik.
  • Artikel yang kamu submit tidak boleh menjiplak karya orang lain. Pastikan juga tulisan tersebut belum pernah terbit di blog (termasuk blog pribadi) dan media lain.

Setelah artikel yang ingin Kamu submit memenuhi syarat diatas, Kamu bisa langsung memasukan Judul artikel dan Isi artikel.
Pilih Kategori yang sesuai dengan Artikel Kamu.
Jangan lupa masukan banner mengikuti ukuran yang dianjurkan (700px X 350px).
Tambahkan minimal 1 gambar pendukung dalam artikel. Jika gambar tersebut Kamu ambil dari artikel lain, Kamu wajib mencantumkan sumber di bawah gambar tersebut.
Jika belum yakin, Kamu bisa melakukan preview bagaimana rupa artikelmu di website dengan klik preview.
Untuk menyimpan artikel yang kamu tulis, silahkan Pilih tombol simpan.
Nah kalau artikel kamu sudah selesai, kamu bisa terbitkan artikel kamu agar bisa di cek oleh tim editor BaBe. Pastikan semua syarat terpenuhi dan menyala hijau. Kamu juga bisa menulis informasi tambahan kepada tim editor BaBe. Lalu klik tombol "Kirim Artikel".
Artikel kamu sudah masuk ke tim BaBe dan sedang dalam status "Menunggu Persetujuan". Tim editor kami akan segera membaca tulisan kamu, serta memutuskan apakah artikel kamu layak untuk diterbitkan atau tidak. Kamu dapat terus memantaunya melalui kolom Artikel maupun Status Artikel.
Artikel Kamu akan dikonfirmasi dalam waktu 1-4 minggu, konfirmasi akan dikirim melalui email yang terdaftar di nulis.BaBe.news.
Setiap artikel yang dimuat di BaBe, Kamu akan mendapatkan Rp.50.000,-. Pembayaran akan dilakukan di bulan selanjutnya ketika saldo Kamu sudah mencapai Rp. 200.000,-. Periode akan dihitung setiap tanggal 25 (contoh : Periode 25 Desember 2016-25 Januari 2017).

Dengan Masuk ke link ini, https://nulis.babe.news/?ajak=57956B ,
silahkan sobat mendaftar ke BaBe dan siapkan artikel sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan uang...

Wednesday, March 22, 2017

PEMAHAMAN IPTABLES

Halo Kawan-kawan

Kembali lagi bersama saya Admin dari KURNIA BLOG. Disini saya ingin menjelaskan tentang apa itu IP Tables. Pasti teman-teman kesusahan saat ingin belajar Firewall di Debian Router. Dengan membaca Artikel saya ini, saya harap teman-teman yang membaca bisa lebih paham dengan penggunaan IP Tables pada Debian Router. Langsung saja saya bahas mengenai apa itu IP Tables.

Apa itu IP Tables ?





IPtables adalah sekumpulan perintah Firewall di Linux yang mengijinkan sang system administrator untuk mengatur lalu lintas jaringan yang masuk dan keluar melalui konfigurasi IPtables. Dengan adanya IPTables, para Client tak perlu khawatir tentang dampak negatif penggunaan internet karena sang SysAdmin telah mengatur lajur yang telah ditentukan untuk Client agar nantinya sang Client mendapatkan internet yang sehat.

Dalam sebuah table iptables terdapat yang namanya chain. Chain merupakan proses penyaringan data yang dilewati paket paket data, dengan menggunakan chain ini, para sysadmin lebih dimudahkan dalam pembuatan jaringan yang bersih.

Ada 3 Jenis IPTables yang digunakan, yaitu :

FILTER, adalah table yang biasanya digunakan (table default). Table ini berisi chain yang terdiri dari :

  • INPUT, Paket ditujukan untuk jaringan lokal.
  • FORWARD, Paket disalurkan melalui sistem.
  • OUTPUT, Paket lokal yang dihasilkan.

NAT, adalah table yang memeriksa ketika paket mencoba untuk membuat koneksi baru. Table ini berisi chain yang terdiri dari :

  • PREROUTING, digunakan untuk mengubah paket segera setelah paket itu diterima.
  • OUTPUT, digunakan untuk mengubah paket lokal yang dihasilkan.
  • POSTROUTUNG, digunakan untuk mengubah paket ketika paket tersebut akan keluar.

MANGLE, adalah table yang digunakan untuk perubahan paket. Table ini berisi chain yang terdiri dari :

  • PREROUTING, untuk mengubah koneksi yang masuk.
  • OUTPUT, untuk mengubah paket lokal yang dihasilkan.
  • INPUT, untuk paket yang masuk.
  • POSTROUTING, untuk merubah paket ketika paket tersebut akan keluar.
  • FORWARD, untuk paket yang melewati jalur/numpang lewat.
Apa saja Perintah yang digunakan dalam konfigurasi IPTables ?

Perintah yang digunakan dalam konfigurasi IPtables adalah sebagai berikut :

1. Start/Stop/Restart Iptables Firewall

Perintah yang digunakan :





2. Mengecek Konfigurasi IpTables

Untuk mengecek Konfigurasi IpTables perintah yang digunakan adalah :


Untuk mengecek Konfigurasi NAT perintah yang digunakan adalah :


3. Blokir IP Address Tertentu

Kita bisa memblok IP Address tertentu yang menurut kita, host tersebut bermasalah. Perintah yang digunakan adalah :


192.168.10.22 adalah opsional, bisa diganti-ganti sesuai IP yang ingin di Blok. -A digunakan untuk penambahan rule pada chain tertentu. -s (source) digunakan untuk menambahkan rule source atau IP tertentu.

Untuk memblok TCP traffic dari IP Address, kita bisa menggunakan opsi -p untuk rule protokol tersebut. Perintah yang digunakan adalah :


4. Membatalkan blokir yang dilakukan terhadap IP Address

Dengan membatalkan blokir yang telah kita lakukan terhadap IP yang telah kita blokir tadi, maka host tersebut dapat kembali mendapatkan rute di lalu lintas jaringan kita. Perintah yang digunakan adalah :


Opsi -D adalah untuk menghapus rule pada chain yang telah dipilih.

5. Blokir Port Tertentu

Dengan memblok Port tertentu dalam jaringan kita, kita bisa menciptakan jaringan sehat pada client kita. Perintah yang digunakan adalah :


Opsi --dport (Destination Port) adalah untuk mengarahkan IPTables ke port yang ingin di blok. xxx adalah angka untuk port-port yang ingin diblok. Misal kita ingin memblok port ssh, angka yang digunakan adalah 22. Untuk opsi DROP adalah rule yang digunakan untuk memblok akses. Untuk opsi tcp, adalah opsional bisa diganti apakah itu port tcp atau udp. untuk opsi -j adalah opsi untuk perijinan apakah paket tersebut diterima atau diblok atau bisa juga di arahkankan ke segala jaringan lokal kita.

Untuk mengijinkan koneksi masuk gunakan perintah :


opsi ACCEPT digunakan untuk mengijinkan koneksi atau paket masuk ke jaringan lokal.

6. Mengizinkan Beberapa Ports pada Iptables menggunakan Multiport

Kita bisa mengijikan beberapa port untuk masuk ke jaringan kita. Perintah yang digunakan adalah :

untuk port yang masuk :


keluar :


7. Mengijinkan Jaringan yang telah ditentukan untuk masuk pada Port tertentu

Kita bisa menentukan mana jaringan yang ingin kita arahkan pada port tertentu. Perintah yang digunakan adalah :


Gambar diatas menunjukkan bahwa jaringan 192.168.10.0/28 (opsional, bisa diganti) diijinkan menuju ke port 22.

8. Blokir IP situs tertentu

Disini misalnya saya ingin mencontohkan bagaimana mengetahui IP situs tertentu agar nantinya IP yang kita cari tersebut ditambahkan ke dalam rule IPTables dan kita bisa memblokirnya.

Perintah untuk mengetahui IP situs tertentu adalah :



Lalu kita cari jaringannya :



Kita telah mengetahui jaringan dari situs yang ingin kita blokir. Disini saya ingin memblokir situs www.youtube.com . Jaringan dari situs tersebut adalah 216.58.192.0/19. Lalu kita masukkan jaringan tersebut dalam rule IPTables dengan perintah :


opsi -d (destination) adalah siapa tujuan paket kita nanti.

9. Memforward Port

Disini kita bisa mengarahkan port yang masuk menuju ke port selanjutnya yang dikeluarkan. Perintahnya yang digunakan adalah :


Opsi -t adalah untuk menambahkan rule nat. opsi -i adalah untuk menambahkan interfaces pada rule IPTables. Opsi REDIRECT adalah untuk mengarahkan dimana port selanjutnya berjalan.

10. Blokir permintaan PING yang masuk

Dengan perintah ini, kita bisa mengamankan jaringan kita karena client tidak tahu apakah jaringan ini terhubung atau tidak saat melakukan test PING.
Perintah yang digunakan adalah :


opsi icmp digunakan untuk mengatur port pengetesan atau biasa disebut PING

11. Blokir MAC Address tertentu

Kita bisa memblokir MAC Address client yang menurut kita bermasalah. Perintah yang digunakan adalah :



Untuk Angka MAC Addressnya bisa disesuaikan.

Sekian yang dapat saya sampaikan untuk artikel kali ini. Semoga Bermanfaat...

Monday, March 20, 2017

CARA SETTING DNS AGAR PERMANENT

Halo Kawan-kawan

Kembali lagi bersama saya Admin dari KURNIA BLOG. Disini saya ingin menjelaskan tentang bagaimana cara agar DNS server kita atau DNS yang kita pakai untuk menjelajah internet bisa permanent pada PC /Laptop kita. Langsung saja kita mulai pembahasannya.


Pasti kita pernah mengalami, kenapa kita harus mengisikan DNS server kita di /etc/resolv.conf terus-meneris. Itu disebabkan karena ketika kita mengisikan DNS server kita di /etc/resolv.conf, itu bersifat tidak permanent. Untuk mempermanentkan DNS yang telah kita isi pada /etc/resolv.conf, ada 2 cara :

Cara yang pertama,

Disini kita akan mempermanenkan DNS yang telah diisi di /etc/resolv.conf degan menggunakan perintah chattr. Perintah chattr ini berfungsi agar ketika system kita di reboot, maka file yang telah kita konfigurasi dengan perintah chattr ini tidak akan terhapus konfigurasinya (jika konfigurasi tidak bersifat permanent seperi konfigurasi di /etc/resolv.conf). Atau dalam artian chattr ini memberikan hak akses bagi siapapun yang ingin mengedit file yang telah dikonfigurasikan dengan chattr ini tidak memiliki hak akses untuk merubahnya, termasuk system juga tidak dapat merubah atau menghapus konfigurasinya.

Perintah chattr ada 2, yaitu chattr +i dan chattr -i. untuk chattr +i digunakan untuk merubah sifat file yang sementara menjadi permanent atau bisa dibilang system tidak diberi ijin untuk menghapus konfiguasi yang telah dilakukan pada file tersebut. Untuk chattr -i adalah penghapusan hak akses yang telah dibuat oleh chattr +i. Karena ketika kita telah melakukan konfigurai chattr +i, maka kita tidak bisa mengedit konfigurasinya. Untuk mengeditnya, kita lakukan perintah chattr -i.

Untuk pengkonfigurasian kita bisa melihat cara dibawah :

Masuk ke /etc/resolv.conf dulu.


Isikan DNS yang ingin anda pakai.



Lalu lakukan perintah chattr +i /etc/resolv.conf untuk menghilangkan hak akses sistem agar tidak bisa menghapus konfigurasi didalamnya.


Cara yang kedua,

Untuk cara yang kedua dengan menggunakan paket resolvconf. Untuk konfigurasinya adalah :

Install paket resolvconf dulu.


Lalu masuk ke /etc/network/interfaces


Isikan DNS yang ingin dipakai. Isi dibagian kosong saja. Atau bisa juga diisi ditengah-tengah.



Kemudian masuk ke /etc/resolv.conf .


Isikan DNS yang ingin anda pakai.


Restart Konfigurasi Network kita.


Lalu coba reboot systemnya.


Cek lagi DNS nya apakah sudah permanent dengan masuk ke /etc/resolv.conf .



Degan melakukan perintah seperti diatas, maka DNS yang tadinya sementara kini telah permanent sifatnya.


Sekian yang dapat saya sampaikan untuk artikel kali ini. Semoga Bermanfaat...

Saturday, March 18, 2017

MEMBUAT REPOSITORY LOKAL PADA DEBIAN 8

Halo Kawan-kawan

Kembali lagi bersama saya Admin dari KURNIA BLOG. Disini saya ingin menjelaskan tentang bagaimana cara pembuatan Repository Lokal pada Debian 8. Langsung saja kita mulai pembahasannya.



Apa itu Repository ?

Repository adalah gudang data yang menyimpan berbagai macam sumber daya yang digunakan pada distro-distro di linux. Dengan adanya Repository, pengguna Linux tidak perlu repot-repot untuk mencari sumber daya untuk Linux nya masing-masing. Karena dengan memasang repository yang cocok pada distro yang digunakan, maka kita bisa mendapatkan sumber daya yang ingin kita pakai.

Disini saya ingin memberikan bagaimana sih cara membuat Repository Lokal untuk Jaringan kita agar tidak perlu mencari kemana-mana khususnya untuk client kita nanti. Karena dengan membuat Repository pada srver lokal kita dengan bermodalkan DVD Distro masing-masing, kita bisa mendapat sumber daya yang cukup lengkap yang akan digunakan untuk keperluan Distro kita.

Pada proses pembuatannya pun cukup mudah. Kita hanya bermodal DVD lengkap dari masing-masing Distro. Dengan sedikit konfigurasi, kita sudah siap untuk menyediakan Repository lokal untuk client kita.

Alat tempur yang harus disediakan adalah :

1 PC Server, Disini saya menggunakan OS Debian 8 Jessie
DVD dari Distro Debian 8 Jessie Lengkap

Untuk konfigurasinya adalah sebagai berikut :

Pastikan DVD telah tersedia pada Server.


Lakukan penginstalan aplikasi pada gambar dibawah.


Lalu kita buat Folder untuk wadah repository kita nanti.


Lakukan Mount pada masing-masing DVD. Dengan catatan, pelaksanaan Mount per DVD harus dilakukan sebanyak 2 kali dan tempatkan masing-masing DVD ke folder DVD yang sama yang telah kita buat tadi (misal kita melakukan mount terhadap dvd 1, maka kita taruh tempatnya di /media/dvd1).







Setelah kita melakukan mount terhadap masing-masing dvd, pasti dalam folder yang telah di mount tadi terdapat folder pool. Folder pool ini kita rsync kan ke folder /repo/pool. Rsync ini dilakukan pada masing-masing DVD. Untuk perintahnya bisa dilakukan seperti gambar dibawah.




Masuk ke folder /repo


Kemudian yang kita lakukan setelah me-rsync, adalah melakukan pembuatan 2 paket, yaitu Packages.gz dan Sources.gz . Untuk perintahnya bisa dilakukan seperti gambar dibawah. Sacan ini memakan waktu beberapa menit, jadi harap bersabar saat menunggunya.



Lalu kita sudah selesai scannya, pindahkan ke 2 file tersebut. Untuk Packages.gz ditaruh ke folder /repo/dists/jessie/main/binary-amd64/ . Untuk Sources.gz ditaruh ke folder  /repo/dists/jessie/main/source/ . Untuk perintahnya bisa dilakukan seperti gambar dibawah.



Selanjutnya setelah selesai melakukan konfigurasi diatas. Buat link untuk folder /repo ke direktori /var/www/html/(namafolder). Karena disini saya membuat repository Debian 8.6, jadi saya membuat folder yang bernama debian86. Untuk nama folder bisa disesuaikan.


Kenapa harus dibuat link ?

Agar nantinya kita bisa mengakses Repository yang telah kita buat tadi melalui web atau langsung dari terminal.

Untuk pemasangan repository nya dipasang di /etc/apt/source.list . Untuk konfigurasinya bisa melihat gambar dibawah.


taruh repository yang telah kita buat tadi di bagian paling bawah dengan format penulisan seperti gambar dibawah :


http://192.168.100.1/debian86 . Untuk IPnya adalah IP server kita. Untuk debian86 adalah nama folder yang kita buat tadi di direktori /var/www/html .

Kita juga bisa melihat Repository kita via web dengan mengetikkan IPSERVER/NamaFolder pada web browser kita.



Untuk mengecek apakah Repository kita berhasil atau error, bisa melakukan perintah apt-get update pada terminal.



Gambar dibawah merupakan contoh konfigurasi yang berhasil.



Sekian yang dapat saya sampaikan untuk artikel kali ini. Semoga Bermanfaat...
www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com